Studi-studi Kasus

Rumah Sehat oleh Otomatisasi TIS

Banyak orang percaya bahwa diam di rumah itu lebih sehat daripada bepergian keluar rumah di kota besar yang penuh polusi, tapi hal ini tidak selalu benar. Udara di dalam ruangan pun bisa sama buruknya akibat degradasi kualitas yang disebabkan oleh zat-zat kimia berbahaya. Hal ini dikarenakan ruangan tertutup memfasilitasi polutan-polutan potensial seperti karbon monoksida dan Senyawa Organik yang Mudah Menguap (Volatile Organic Compound - VOC) untuk terakumulasi lebih banyak dan cepat dibanding di ruang terbuka.

Penghematan Energi yang Luar Biasa Pada Masjid-masjid dengan Teknologi TIS

Setiap hari, ada 5 waktu sholat utama bagi umat Muslim untuk berdoa pada Tuhan, dan banyak umat Muslim berkumpul di masjid-masjid untuk doa-doa ini. Sebagai rumah Tuhan, sebuah masjid harus selalu sejuk dan siap sebagai tempat doa. Namun, pada prakteknya, hal ini bisa menjadi cukup mahal bagi anggaran masjid dan bagi lingkungan.

Kebanyakan masjid menggunakan AC split sebagai sistem AC utama mereka, dan sedikit dari mereka dilengkapi dengan sistem FCU atau AC sentral. Hal yang umum terjadi di antara mereka semua adalah, sistem AC dijalankan dari pagi hingga larut malam..

Dinding Pintar dan Rapi dengan TIS

Pengendali biasanya dipasang di tembok di samping pintu, begitu juga halnya dengan saklar dinding lainnya, baik untuk lampu, termostat, dan lain-lain.

Jumlah saklar lampu berbeda-beda tergantung dari skala dan desain bangunan. Sebagai contoh, rumah mewah membutuhkan banyak lampu. Sekarang, bayangkan jumlah total saklar yang dibutuhkan untuk semua peredup putar, termostat FCU, termostat pemanas lantai, regulator kipas langit-langit, kontrol volume, konsol keamanan, saklar gorden atau rana, dan lain-lain, dan bayangkan dinding yang penuh dengan saklar-saklar besar dan kecil, yang tentunya adalah tantangan serius bagi para desainer interior.

QUEENSWAY – Jalur Pejalan Kaki Terotomatisasi Pertama di India

Berlokasi di sepanjang jalan GIDA – Chathiath, Queensway, yang menonjolkan pemandangan danau yang luar biasa, adalah jalur pejalan kaki terotomatisasi pertama di India. Jalur musikal ini memiliki panjang 1,8km, terbentang dari jalan GIDA ke Gereja Chathiath. Karena jalur yang lama tidak cukup lebar, jalur itu pun diperlebar ke danau dengan lempeng-lempeng kantilever selebar 1 meter. Pepohonan dan hutan bakau yang ada tetap dilestarikan selama pembangunan jalur pejalan kaki ini. Jalur ini telah ditata dengan ubin yang indah.